KOMPETISI DALAM
KEBAIKAN
A.
Pengertian
kompentisi dalam kebaikan
Manusia yang berlomba-lomba dalam kebaikan adalah mereka
yang mendekatakan diri kepada Allah swt baik mengerjakan fardhu-nya dan
sunnah-nya, meninnggalkan apa yang diharamakan oleh Allah SWT, dan hal-hal yang
dimakruhkan oleh Allah, mereka juga banyak dalam beramal sholeh, mereka
mendengarkan firama-firman Allah dan mengikuti kebaikan yang ada di dlamnya,
Islam menganajurkan umatnya agar senantiasa berlomba-lomba
dalam kebajikan, dan bahkan snagtalah banyak dalil yang menjelaskan akan
anjuran Umat islam agar bersaing dan merebutkan barisan terdepan dalm setiap
kebaikan,
B.
Dalil-dalil perilaku
Kompentendi dalam kebaikan
1.
Q.S. Al-baqarah (2): 148
وَلِكُلٍّ
وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ أَيْنَمَا تَكُونُوا يَأْتِ
بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya:
Dan bagi
tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka
berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti
Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu.
2.
Q,S
Al-Baqarah (2);177
لَيْسَ
الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ
الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَالْمَلائِكَةِ وَالْكِتَابِ
وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى
وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ
الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا
وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَئِكَ
الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
Artnya:
Bukanlah
menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya
kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang
memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan)
hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang
menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam
kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang
benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
3.
Q.S. Al-Maidah (5);48
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ
وَلا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلا تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ
أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya:
Hai orang-orang
yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan
(kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali
kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
4.
HR Muslim
Barangsiapa melapangkan kesusahan (kesempitan)
untuk seorang mukmin di dunia maka Allah akan melapangkan baginya kesusahan
dari kesusahan-kesusahan pada hari kiamat dan barangsiapa memudahkan kesukaran
seseorang maka Allah akan memudahkan baginya di dunia dan akhirat. Barangsiapa
yang menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan
di akhirat. Allah selalu menolong hamba yang suka menolong kawannya.
Barangsiapa menempuh jalan menuntut ilmu maka Allah akan mempermudah baginya
jalan ke surga. Suatu kaum yang berkumpul dalam sebuah rumah dari rumah-rumah
Allah, bertilawat Al Qur'an dan mempelajarinya bersama maka Allah akan
menurunkan ketentraman dan menaungi mereka dengan rahmat. Para malaikat
mengitari mereka dan Allah menyebut-nyebut mereka di kalangan para malaikat
yang ada di sisiNya. Barangsiapa lambat dengan amalan-amalannya maka tidak
dapat dipercepat dengan mengandalkan keturunannya. (HR. Muslim)
5.
HR. Ath-Thabrani
Bagi Allah ada hamba-hambaNya yang
dikhususkan melayani kebutuhan-kebutuhan orang banyak. Mereka berlindung
kepadanya untuk memenuhi kebutuhan mereka. Orang-orang itulah yang aman dari
azab Allah. (HR. Ath-Thabrani)
6.
HR. Bukhari
Lakukan apa yang mampu kamu amalkan.
Sesungguhnya Allah tidak jemu sehingga kamu sendiri jemu. (HR. Bukhari)
C.
Hikamh kompetisi dalam kebaikan
Berpeerilaku Kompenisi dalam Kebaikan
a.
Tanamkan keimanan yang kuat
di dalam hati, agar tidak mudah tergoda oleh buju setan.
b.
Pahami dengan seksama,
bedakan perilaku yang baik dengan perilaku yang baik
c.
Tanamkan keyakinan dlam
hati bahwa berkompetisi dalam kebaikan sangat di anjurkan dalam islam. Jangan
menunda-nunda dalam berbuat baik
d.
Pandang semua orang adalah
persaingan dalam berbuat baik, jnagan sampai didahului orang lain.
Di antara sikap berkompetisi yang
dapat diidenfikasikan adalah:
a.
Setiap orang mempunyai
kewajiban untuk beribadah kepada Allah SWT dan berbuat kebaikan terhdap sesame
b.
Dalam kebaikan kita harus
berkompentisi. Tidak ada alas an untuk memberikan kesempatan berbuat kebaikan
kepada orang lain, atau menunggu ada yang harus segera melakukan nya
c.
Perbuatan kebaikan yang
dilakaukan manusia akan menjadi pertolongan pada saat dibutuhkan di akhirat
nanti
d.
Berpilaku mencintai
kebaikan
e.
Bersikap jujur dan sportif.
f.
Bersikapmenyadari bahwa
kebaikan merupakkn bekal kehidupan di akhirat nanti
Kami meminta maaf apabila dalam buku ini kepada teman–teman
dan bu Guru apabila dalam buku ini ada kata-kata yang kurang mengenakan untuk di baca dan juga
fi dengar karana itu memang keslahan kami dalam penyususnan buku ini
Sekian atas perhatian teman-teman dan bu Guru kami ucapkan teriama kasih
pembuat
Muh Ibnu karyadi nur