Jumat, 10 Oktober 2014

KOMPETISI DALAM KEBAIKAN
A.      Pengertian kompentisi dalam kebaikan
Manusia yang berlomba-lomba dalam kebaikan adalah mereka yang mendekatakan diri kepada Allah swt baik mengerjakan fardhu-nya dan sunnah-nya, meninnggalkan apa yang diharamakan oleh Allah SWT, dan hal-hal yang dimakruhkan oleh Allah, mereka juga banyak dalam beramal sholeh, mereka mendengarkan firama-firman Allah dan mengikuti kebaikan yang ada di dlamnya,
Islam menganajurkan umatnya agar senantiasa berlomba-lomba dalam kebajikan, dan bahkan snagtalah banyak dalil yang menjelaskan akan anjuran Umat islam agar bersaing dan merebutkan barisan terdepan dalm setiap kebaikan,
B.      Dalil-dalil perilaku Kompentendi dalam kebaikan
1.       Q.S. Al-baqarah (2): 148
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ أَيْنَمَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya:
Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
2.       Q,S Al-Baqarah (2);177
لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَالْمَلائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
Artnya:
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
3.       Q.S. Al-Maidah (5);48
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلا تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
4.       HR Muslim
Barangsiapa melapangkan kesusahan (kesempitan) untuk seorang mukmin di dunia maka Allah akan melapangkan baginya kesusahan dari kesusahan-kesusahan pada hari kiamat dan barangsiapa memudahkan kesukaran seseorang maka Allah akan memudahkan baginya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah selalu menolong hamba yang suka menolong kawannya. Barangsiapa menempuh jalan menuntut ilmu maka Allah akan mempermudah baginya jalan ke surga. Suatu kaum yang berkumpul dalam sebuah rumah dari rumah-rumah Allah, bertilawat Al Qur'an dan mempelajarinya bersama maka Allah akan menurunkan ketentraman dan menaungi mereka dengan rahmat. Para malaikat mengitari mereka dan Allah menyebut-nyebut mereka di kalangan para malaikat yang ada di sisiNya. Barangsiapa lambat dengan amalan-amalannya maka tidak dapat dipercepat dengan mengandalkan keturunannya. (HR. Muslim)
5.       HR. Ath-Thabrani

Bagi Allah ada hamba-hambaNya yang dikhususkan melayani kebutuhan-kebutuhan orang banyak. Mereka berlindung kepadanya untuk memenuhi kebutuhan mereka. Orang-orang itulah yang aman dari azab Allah. (HR. Ath-Thabrani)
6.       HR. Bukhari
Lakukan apa yang mampu kamu amalkan. Sesungguhnya Allah tidak jemu sehingga kamu sendiri jemu. (HR. Bukhari)
C.      Hikamh kompetisi dalam kebaikan
Berpeerilaku Kompenisi dalam Kebaikan
a.       Tanamkan keimanan yang kuat di dalam hati, agar tidak mudah tergoda oleh buju setan.
b.      Pahami dengan seksama, bedakan perilaku yang baik dengan perilaku yang baik
c.       Tanamkan keyakinan dlam hati bahwa berkompetisi dalam kebaikan sangat di anjurkan dalam islam. Jangan menunda-nunda dalam berbuat baik
d.      Pandang semua orang adalah persaingan dalam berbuat baik, jnagan sampai didahului orang lain.
Di antara sikap berkompetisi yang dapat diidenfikasikan adalah:
a.       Setiap orang mempunyai kewajiban untuk beribadah kepada Allah SWT dan berbuat kebaikan terhdap sesame
b.      Dalam kebaikan kita harus berkompentisi. Tidak ada alas an untuk memberikan kesempatan berbuat kebaikan kepada orang lain, atau menunggu ada yang harus segera melakukan nya
c.       Perbuatan kebaikan yang dilakaukan manusia akan menjadi pertolongan pada saat dibutuhkan di akhirat nanti
d.      Berpilaku mencintai kebaikan
e.      Bersikap jujur dan sportif.
f.        Bersikapmenyadari bahwa kebaikan merupakkn bekal kehidupan di akhirat nanti











Kami meminta maaf apabila dalam buku ini kepada teman–teman dan bu Guru apabila dalam buku ini ada kata-kata  yang kurang mengenakan untuk di baca dan juga fi dengar karana itu memang keslahan kami dalam penyususnan buku ini
  Sekian atas perhatian teman-teman dan bu Guru kami ucapkan teriama kasih
                                                                                                                                                
pembuat 



Muh Ibnu karyadi nur